IHZA AL-HAFIZH ZUBHAN, NIM : 502021338 (2025) PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP KASUS PENIPUAN PEMBELIAN UANG VIRTUAL DI GAME ONLINE DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 01 TAHUN 2024 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. Skripsi thesis, Fakultas Hukum.

Preview	Text 502021338_BAB I_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview
	Text 502021338_BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (646kB)
	Text 502021338_BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (634kB)
	Text 502021338_BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (277kB)
	Text 502021338_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (531kB)
	Text 502021338_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text 502021338_COVER_SAMPAI_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP KASUS PENIPUAN PEMBELIAN UANG VIRTUAL DI GAME ONLINE DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 01 TAHUN 2024 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK IHZA AL-HAFIZH ZUBHAN Perkembangan teknologi digital telah memunculkan fenomena transaksi uang virtual pada game online yang membuka peluang tindak pidana penipuan. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah penerapan sanksi pidana terhadap kasus penipuan pembelian uang virtual di game online ditinjau dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dan (2) Apa saja kendala yang dihadapi dalam penerapan sanksi pidana terhadap kasus penipuan pembelian uang virtual di game online ditinjau dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KUHP dapat dijadikan dasar pertanggungjawaban pidana terhadap pelaku penipuan pembelian uang virtual karena menimbulkan kerugian materiil bagi konsumen. Akan tetapi, penerapannya masih menghadapi sejumlah kendala, yaitu antara lain terbatasnya kemampuan aparat penegak hukum dalam menelusuri dan mengamankan bukti elektronik, sulitnya melacak identitas pelaku karena penggunaan akun palsu dan server luar negeri, serta rendahnya literasi digital masyarakat yang membuat korban mudah tertipu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa meskipun UU ITE telah memberikan landasan hukum yang kuat, efektivitas penegakan hukum masih perlu diperkuat melalui pembaruan regulasi dan peningkatan kapasitas aparat penegak hukum di bidang teknologi informasi. Kata Kunci: Sanksi Pidana, Penipuan, Uang Virtual, Game Online, UU ITE 2024.

Item Type:	Thesis (Skripsi)
Additional Information:	Pembimbing 1. Dr. Reny Okprianty, SH.,M.Hum 2. Dr. Abdul Latif M,SH.,M.Kn
Uncontrolled Keywords:	Kata Kunci: Sanksi Pidana, Penipuan, Uang Virtual, Game Online, UU ITE 2024.
Subjects:	Ilmu Hukum > Hukum Pidana
Divisions:	Fakultas Hukum > Ilmu Hukum (S1)
Depositing User:	Mahasiswa Fakultas Hukum
Date Deposited:	23 Dec 2025 04:46
Last Modified:	23 Dec 2025 04:46
URI:	http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/34198

Actions (login required)

View Item