OKTA RIANDA, NIM : 91223034 (2025) PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN (CURAS) DI WILAYAH HUKUM KEPOLISIAN RESOR KOTA BESAR PALEMBANG. Masters thesis, Fakultas Hukum.

Preview	Text 91223034_BAB I_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text 91223034_BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (249kB)
	Text 91223034_BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (702kB)
	Text 91223034_BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (196kB)
	Text 91223034_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (19kB)
	Text 91223034_COVER_SAMPAI_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

BSTRAK PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN (CURAS) DI WILAYAH HUKUM KEPOLISIAN RESOR KOTA BESAR PALEMBANG Oleh OKTA RIANDA Angka Tindak Pidana pencurian dengan kekerasan di Indonesia menunjukkan kecenderungan yang cukup tinggi dan fluktuatif, meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak kepolisian dan lembaga penegak hukum lainnya untuk menanggulanginya. Rumusan masalah adalah Bagaimana penanggulangan tindak pidana pencurian dengan kekerasan (curas) di Wilayah Hukum Kepolisian Resor Kota Besar Palembang? dan Apa saja faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan penanggulangan tindak pidana pencurian dengan kekerasan (curas) di Wilayah Hukum Kepolisian Resor Kota Besar Palembang?. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian metode yuridis empiris. Penelitian yuridis empiris didasarkan pada data primer (hasil penelitian di lapangan) dan data sekunder bahan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pertama, Penanggulangan tindak pidana pencurian dengan kekerasan (curas) di Wilayah Hukum Kepolisian Resor Kota Besar Palembang telah ditangani dan dilakukan optimal, baik secara penal untuk menindak pelaku secara hukum dan memberikan efek jera dengan proses sistem peradilan pidana sistem peradilan melalui jalur hukum terbagi menjadi tiga tahap utama yaitu Tahap pra- ajudikasi, aparat kepolisian bertanggung jawab dalam penyelidikan dan penyidikan untuk mengumpulkan bukti serta mengidentifikasi pelaku. Tahap ajudikasi, Proses ini dimulai dengan penuntutan oleh jaksa yang menyiapkan surat dakwaan berdasarkan hasil penyidikan kepolisian. Tahap purna-ajudikasi, setelah putusan dijatuhkan, jaksa sebagai eksekutor akan melaksanakan putusan pengadilan dengan memasukkan terpidana ke lembaga pemasyarakatan untuk menjalani hukuman yang telah ditetapkan, maupun non penal melalui preventif yaitu patroli yang intensif, pemasangan CCTV, serta sosialisasi yang efektif. Kedua, Faktor -faktor penghambat dalam pelaksanaan penanggulangan tindak pidana pencurian dengan kekerasan (curas) di Wilayah Hukum Kepolisian Resor Kota Besar Palembang yaitu Faktor Undang-Undang yang ada sudah memberikan dasar yang kuat untuk menangani tindak pidana curas. Namun, penerapan undang-undang mengalami ketidakjelasan dalam interpretasi, Faktor Aparat Hukum adanya keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran, serta tantangan dalam hal penyidikan yang rumit, Faktor Sarana dan Prasarana dimana Keterbatasan teknologi, kendaraan operasional, dan fasilitas penyidikan, Faktor Masyarakat masih rendahnya kesadaran hukum dan ketakutan akan balas dendam dari pelaku, serta kurangnya kepercayaan terhadap kepolisian Faktor Budaya diamna budaya yang melindungi pelaku kejahatan dan menganggap tindak pidana curas sebagai hal yang bisa dimaklumi. Kata Kunci: Penanggulangan, Tindak Pidana Pencurian dengan Kekerasan (curas)

Item Type:	Thesis (Masters)
Additional Information:	Pembimbing 1. Dr. Ruben Achmad, S.H., MH 2. Dr. Hambali Yusuf, S.H., M.Hum
Uncontrolled Keywords:	Kata Kunci: Penanggulangan, Tindak Pidana Pencurian dengan Kekerasan (curas)
Subjects:	Ilmu Hukum > Hukum Pidana
Divisions:	Program Pasca Sarjana > Hukum (S2)
Depositing User:	Mahasiswa Fakultas Hukum
Date Deposited:	29 Oct 2025 03:12
Last Modified:	29 Oct 2025 03:12
URI:	http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/34017

Actions (login required)

View Item