M. Alfarizi, NIM : 502021197 (2025) ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERAN KOMISI YUDISIAL DALAM MELINDUNGI HAKIM DARI KEKERASAN DAN ANCAMAN SELAMA PROSES PERSIDANGAN. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Palembang.
|
Text
502021197_BAB I_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview |
|
![]() |
Text
502021197_BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (582kB) |
|
![]() |
Text
502021197_BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (471kB) |
|
![]() |
Text
502021197_BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (12kB) |
|
![]() |
Text
502021197_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (335kB) |
|
![]() |
Text
502021197_Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
![]() |
Text
502021197_Cover_Sampai_Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
ABSTRAK ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERAN KOMISI YUDISIAL DALAM MELINDUNGI HAKIM DARI KEKERASAN DAN ANCAMAN SELAMA PROSES PERSIDANGAN Perlindungan terhadap hakim sebagai aparat peradilan yang berperan penting dalam menegakkan hukum dan keadilan. Hakim kerap menghadapi ancaman, intimidasi, maupun kekerasan dari pihak-pihak yang tidak puas terhadap jalannya persidangan. Dalam konteks ini, Komisi Yudisial memiliki mandat untuk menjaga kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim, termasuk memberikan perlindungan agar hakim dapat menjalankan tugasnya secara independen, aman, dan bebas dari tekanan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif dengan didukung data empiris melalui wawancara dengan staf asisten Komisi Yudisial Sumatera Selatan. Pendekatan ini bertujuan untuk mengkaji peraturan perundang-undangan terkait kewenangan Komisi Yudisial serta mengidentifikasi implementasinya di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk perlindungan Komisi Yudisial terhadap hakim dari ancaman dan kekerasan selama persidangan meliputi advokasi, pemantauan, serta koordinasi dengan aparat penegak hukum dan lembaga peradilan. Mekanisme perlindungan dilakukan melalui penerimaan laporan ancaman, penelaahan fakta, pemberian rekomendasi pengamanan kepada instansi terkait, hingga langkah preventif berupa sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya perlindungan hakim. Namun, penelitian ini juga menemukan sejumlah faktor penghambat, antara lain keterbatasan kewenangan eksekutorial, minimnya sumber daya manusia dan anggaran, lemahnya koordinasi antar lembaga, serta tingginya potensi intervensi pihak berkepentingan terhadap hakim. Kesimpulan penelitian menegaskan bahwa Komisi Yudisial memiliki posisi strategis dalam menjaga muruah dan independensi peradilan, namun optimalisasi peran tersebut masih menghadapi tantangan serius. Oleh karena itu, diperlukan penguatan regulasi, peningkatan kapasitas sumber daya, serta sinergi lintas lembaga agar perlindungan terhadap hakim dari kekerasan dan ancaman selama persidangan dapat terwujud secara maksimal. Kata Kunci : Komisi Yudisial, Perlindungan Hakim, Kekerasan, Ancaman, Persidangan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing 1. Dr. Serlika Aprita, S.H., M.H 2. Dr. Hasanal Mulkan, S.H.,M.H |
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci : Komisi Yudisial, Perlindungan Hakim, Kekerasan, Ancaman, Persidangan. |
Subjects: | Ilmu Hukum > Hukum Pidana |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum (S1) |
Depositing User: | Mahasiswa Fakultas Hukum |
Date Deposited: | 09 Oct 2025 02:42 |
Last Modified: | 09 Oct 2025 02:44 |
URI: | http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/33786 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |