M. VALENTINO, NIM : 502021079 (2025) ANALISIS HUKUM PEMBELAAN TERPAKSA (NOODWEER) TERHADAP KORBAN KASUS PENGANIAYAAN DALAM TINDAK PIDANA UMUM (STUDI KASUS PN NO.183/Pid.B/2021/PN.Demak). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Palembang.
|
Text
502021079_BAB I_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview |
|
![]() |
Text
502021079_BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (450kB) |
|
![]() |
Text
502021079_BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (366kB) |
|
![]() |
Text
502021079_BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (196kB) |
|
![]() |
Text
502021079_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (431kB) |
|
![]() |
Text
502021079_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
![]() |
Text
502021079_Cover_Sampai_Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
ABSTRAK ANALISIS HUKUM PEMBELAAN TERPAKSA (NOODWEER) TERHADAP KORBAN KASUS PENGANIAYAAN DALAM TINDAK PIDANA UMUM (STUDI KASUS PN NO.183/Pid.B/2021/PN.Demak) M. VALENTINO Dalam pasal 49 ayat (1) Hukum Pidana, disebutkan bahwa pembelaan terpaksa atau noodweer dapat digunakan sebagai dasar pembenaran. Namun, meskipun demikian, perbuatan pidana tersebut tetap tidak dibenarkan.. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif, Kasus ini menjadi relevan untuk dikaji karena menimbulkan perdebatan mengenai batas pembelaan terpaksa dan bagaimana pertimbangan yuridis maupun non-yuridis berpengaruh terhadap keadilan substansial dalam proses hukum. Untuk menjelaskan dan menganalisis penerapan pembelaan terpaksa (noodweer) dalam perkara penganiayaan yang terjadi pada Mbah Minto, dengan mepertimbangkan apakah unsur-unsur noodweer, seperti adanya serangan yang tidak sah dan adanya ancaman yang memaksa terdakwa untuk bertindakUntuk mengetahui dan menganalisis Pertimbangan Hakim terhadap Korban Kasus Penganiayaan Dalam Tindak Pidana Umum dalam Putusan Nomor 183/Pid.B/2021/PN Dmk.. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif, Dalam kasus penganiayaan yang terjadi pada mbah minto di daerah Jawa Tengah (Putusan No. 185/Pid B/2021/PN Demak). Hakim tidak menerapkan Pasal 49 KUHP tentang pembelaan terpaksa (noodweer) akan tetapi hanya melalukan penerapan tuntutan secata retributive yaitu dengan ,emerapkan pasal 351 ayat 2 KUHP dengan pidana penjara 1,2 Tahun, padahal searusnya Hakim menetapkan Pasal 49 KUHP sebagai alasan pembenar dalam menghapuskan sifat melawan hukum dari perbuatan yang dilakukan Mbah Mito dalam kasus ini, sebab melihat dari bukti bahwa Mbah Minto melakukan perbuatan pidana tersebut dalam keadaan terancam dan terdesak Adapun pertimbangan hakim terhadap pembelaan terpaksa (noodweer) terhadap korban kasus penganiayaan dalam tindak pidana dalam (Putusan No. 185/Pid B/2021/PN Demak) dan faktor yudiris dan non-yudiris. Kata Kunci: Pembelaan Terpaksa, Penganiayaan, Keadilan, Noodweer Exces
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing 1. Dr. Nur Husni Emilson, S.H., S.P.N., M.H 2. Febrina Hetrika Rani, S.H., M.H |
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Pembelaan Terpaksa, Penganiayaan, Keadilan, Noodweer Exces |
Subjects: | Ilmu Hukum > Hukum Pidana |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum (S1) |
Depositing User: | Mahasiswa Fakultas Hukum |
Date Deposited: | 02 Sep 2025 04:23 |
Last Modified: | 02 Sep 2025 04:23 |
URI: | http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/32792 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |