Divany Alisa, Nim : 502021187 (2025) TINJAUAN YURIDIS TERHADAP WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN JASA MAKE UP ARTIST YANG DI BOOKING UNTUK AKAD NIKAH MENURUT KUHPERDATA. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Palembang.
|
Text
502021187 _ BAB I _ DAFTAR _ PUSTAKA _.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview |
|
![]() |
Text
502021187 _ BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (623kB) |
|
![]() |
Text
502021187 _ BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (623kB) |
|
![]() |
Text
502021187 _ BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (470kB) |
|
![]() |
Text
502021187 _ DAFTAR _ PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (485kB) |
|
![]() |
Text
502021187 _ LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
|
![]() |
Text
502021187_ COVER _ SAMPAI _ LAMPIRAN _.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
ABSTRAK TINJAUAN YURIDIS TERHADAP WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN JASA MAKE UP ARTIST YANG DI BOOKING UNTUK AKAD NIKAH MENURUT KUHPERDATA DIVANY ALISA Make Up Artist (MUA) merupakan profesi yang berkembang pesat di industri kecantikan, menyediakan layanan rias wajah untuk berbagai acara, seperti prewedding, pernikahan, wisuda, dan lainnya. Salah satu bentuk permasalahan hukum yang muncul adalah wanprestasi, di mana jasa yang telah dipesan untuk suatu keperluan digunakan untuk tujuan lain tanpa persetujuan kedua belah pihak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek yuridis mengenai wanprestasi dalam perjanjian jasa Make Up Artist yang telah dipesan untuk sesi foto prewedding tetapi digunakan untuk akad nikah, berdasarkan ketentuan dalam KUHPerdata. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif, dengan pendekatan studi kepustakaan untuk mengkaji berbagai peraturan perundang-undangan, doktrin hukum, serta kasus yang relevan. Data yang digunakan terdiri dari data primer dan sekunder yang dianalisis secara kualitatif guna menghasilkan kesimpulan hukum yang komprehensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan Pasal 1238 dan Pasal 1243 KUHPerdata, yang menyatakan apabila seorang debitur tidak memenuhi kewajibannya tepat pada waktunya, maka ia dianggap telah melakukan wanprestasi. Pihak yang dirugikan wajib mengganti kerugian yang timbul akibat ketidaksesuaian yang telah disepakati. Maka penting bagi kedua belah pihak dalam perjanjian untuk memastikan bahwa semua kewajiban dilaksanakan sesuai dengan yang telah disepakati sesuai dengan kebebasan berkontrak atau perjanjian dalam Pasal 1338 KUHPerdata. Upaya hukum yang dapat ditempuh oleh pihak Make Up Artist meliputi negosiasi, mediasi, hingga penyelesaian sengketa di pengadilan apabila tidak tercapai kesepakatan. Oleh karena itu, untuk menghindari wanprestasi dalam perjanjian jasa Make Up Artist, disarankan agar perjanjian disusun secara lebih rinci dan eksplisit mengenai ruang lingkup layanan serta konsekuensi hukum jika terjadi perubahan kesepakatan. Selain itu, alternatif penyelesaian sengketa seperti mediasi lebih disarankan guna menghindari proses litigasi yang panjang dan mengurangi beban biaya hukum bagi kedua belah pihak. Kata Kunci: Wanprestasi, Perjanjian Jasa, Make Up Artist
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | 1. Mona Wulandari, S.H., M.H 2. Dr. Syamsul., S.H., M.Kn |
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Wanprestasi, Perjanjian Jasa, Make Up Artist |
Subjects: | Ilmu Hukum > Hukum Perdata |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum (S1) |
Depositing User: | Mahasiswa Fakultas Hukum |
Date Deposited: | 11 Jun 2025 06:25 |
Last Modified: | 11 Jun 2025 06:25 |
URI: | http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/32315 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |