PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENJUAL YANG DIRUGIKAN AKIBAT WANPRESTASI OLEH RESELLER DALAM PERJANJIAN UTANG PIUTANG KONTRAK LISAN

PUTRIA ANNISA, NIM. 502021097 (2025) PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENJUAL YANG DIRUGIKAN AKIBAT WANPRESTASI OLEH RESELLER DALAM PERJANJIAN UTANG PIUTANG KONTRAK LISAN. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Palembang.

[img]
Preview
Text
502021097_BAB I_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text
502021097_BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (345kB)
[img] Text
502021097_BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (328kB)
[img] Text
502021097_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (149kB)
[img] Text
502021097_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (217kB)
[img] Text
502021097_LAMPIRAN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[img] Text
502021097_Cover_sampai_Lampiran.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)

Abstract

Perlindungan hukum bagi penjual yang dirugikan akibat wanprestasi oleh reseller dalam perjanjian utang piutang secara lisan sangat penting untuk menjaga kepentingan kedua belah pihak. Wanprestasi oleh reseller dapat mengakibatkan kerugian signifikan bagi penjual, yang berpotensi mengganggu keberlangsungan usaha mereka. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Apa perlindungan hukum bagi penjual dalam perjanjian utang piutang kontrak lisan? (2) Bagaimana mekanisme penyelesaian sengketa bagi penjual yang dirugikan akibat wanprestasi oleh reseller? Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Perlindungan hukum bagi penjual dalam perjanjian utang-piutang kontrak lisan sangat penting untuk melindungi hak dan kewajibannya. Sebagai kreditur, penjual bebas membuat perjanjian dengan debitur yang memenuhi syarat Pasal 1320 KUH Perdata: kesepakatan, kecakapan, objek jelas, dan sebab halal. Meskipun perjanjian lisan berisiko dalam pembuktian, ia tetap diakui secara hukum jika memenuhi syarat, dengan alat bukti sesuai Pasal 1866 KUH Perdata untuk menguatkan posisi penjual. Dengan demikian, baik perjanjian tertulis maupun lisan memiliki kekuatan hukum yang mengikat, memberikan kepastian hukum bagi semua pihak. dan (2) Mekanisme penyelesaian sengketa bagi penjual yang dirugikan akibat wanprestasi oleh reseller dapat dilakukan melalui dua jalur utama: litigasi (pengadilan) dan non-litigasi (luar pengadilan). Litigasi melibatkan pengajuan gugatan ke pengadilan, dengan hasil keputusan yang dapat berupa putusan yang menguntungkan atau menolak gugatan, serta ada hak untuk mengajukan banding jika diperlukan. Sedangkan jalur non-litigasi, merupakan penyelesaian melalui mediasi, konsiliasi, atau negosiasi. Proses ini bertujuan untuk mencapai kesepakatan damai tanpa melalui pengadilan yang memungkinkan kedua belah pihak untuk menemukan solusi yang saling menguntungkan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : 1. Dr. Nur Husni Emilson, S.H., S.Pn., M.H. 2. Mona Wulandari, S.H., M.H.
Uncontrolled Keywords: Perlindungan Hukum, Wanprestasi, Perjanjian Utang-Piutang
Subjects: Ilmu Hukum > Hukum Perdata
Ilmu Hukum > Hukum Publik
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum (S1)
Depositing User: Mahasiswa Fakultas Hukum
Date Deposited: 10 Jun 2025 02:11
Last Modified: 10 Jun 2025 02:11
URI: http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/32248

Actions (login required)

View Item View Item

is powered by EPrints 3 which is developed by the School of Electronics and Computer Science at the University of Southampton. More information and software credits.