JULIAN ARYA DWI. S, NIM:502021249 (2025) PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA YANG MENYEBABKAN GANGGUAN PSIKOLOGIS BERAT PADA ANAK. Skripsi thesis, univeraitas muhammadiyah palembang.
|
Text
502021249_BAB I_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview |
|
![]() |
Text
502021249_BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (320kB) |
|
![]() |
Text
502021249_BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (276kB) |
|
![]() |
Text
502021249_BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (134kB) |
|
![]() |
Text
502021249_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (220kB) |
|
![]() |
Text
502021249_Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (759kB) |
|
![]() |
Text
502021249_Cover_Sampai_Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
ABSTRAK PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA YANG MENYEBABKAN GANGGUAN PSIKOLOGIS BERAT PADA ANAK JULIAN ARYA DWI. S Pembuktikan kekerasan psikologis dalam rumah tangga lebih sulit daripada kekerasan fisik karena, tidak seperti kekerasan fisik, yang dapat dilihat dengan mata telanjang, kekerasan psikologis bersifat mental, spiritual, dan batin. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah pembuktikan adanya gangguan psikologis berat pada anak akibat KDRT? dan (2) Bagaimanakah penerapan sanksi pidana dalam kasus KDRT terhadap pelaku yang menyebabkan gangguan psikologis berat pada anak? Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan Pembuktian harus dibantu oleh seorang Dokter atau ahli psikiater dalam proses pembuktiannya untuk menentukan benar atau tidaknya seorang korban mengalami suatu tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga, tahapan tahapan dalam pembuatan visum et repertum pskiatrikum terdiri dari : 1. Penerimaan korban yang dikirim oleh penyidik. 2. Penerimaan surat permintaan keterangan ahli/visum et revertum. 3. Pemeriksaan korban secara medis. 4. Pengetikan surat keterangan ahli/visum et repertum. 5. Penandatanganan surat keterangan ahli / visum et repertum. 6. Penyerahan benda bukti yang telah selesai diperiksa. 7. Penyerahan surat keterangan ahli/visum et repertum. Sanksi pidana terhadap kasus kekerasan dalam rumah tangga yang menyebabkan gangguan psikologis berat pada anak berupa penjara/denda dapat diterapkan melalui Undang-Undang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (UU PKDRT) dan Undang Undang Perlindungan Anak ( UU Perlindungan Anak). Kata kunci: Pembuktian, Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Gangguan Psikologis
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing 1. Dr. ERLI SALIA,S.H.,M.H. 2. INDRAJAYA, S.H.,M.H. |
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci: Pembuktian, Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Gangguan Psikologis |
Subjects: | Ilmu Hukum > Hukum Pidana |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum (S1) |
Depositing User: | Mahasiswa Fakultas Hukum |
Date Deposited: | 13 May 2025 04:46 |
Last Modified: | 13 May 2025 04:46 |
URI: | http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/30603 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |