Tanggung jawab istri terhadap hutang suami ketika suami meninggal dunia

Nadia Tri Sarniza, NIM. 502019325 (2023) Tanggung jawab istri terhadap hutang suami ketika suami meninggal dunia. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Palembang.

[img] Text
502019325_BAB I_DAPUS.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
502019325_BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (106kB)
[img] Text
502019325_BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (84kB)
[img] Text
502019325_BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (34kB)
[img] Text
502019325_DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (55kB)
[img] Text
502019325_LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[img] Text
502019325_Cover_Sampai_Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Perjanjian hutang-piutang adalah perjanjian yang timbul tumbuh kembang dalam masyarakat. Ada berbagai macam perjanjian yang dilakukan di Indonesia. Hutang yang dilakukan oleh suami harus yang mana pemenuhan prestasi dari hutang tersebut menyangkut harta kekayaan bersama dalam perkawinan haruslah terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari istri. Begitu juga sebaliknya jika hutang tersebut dilakukan oleh istri. Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini yaitu untuk mengetahui tanggung jawab istri terhadap hutang suami ketika suami meninggal dunia dan untuk mengetahui upaya hukum apa yang bisa dilakukan istri terhadap hutang suami ketika suami yang berhutang meninggal dunia. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian normatif, yakni penelitian yang dilakukan dan ditujukan pada peraturan perundang-undangan, buku-buku, internet, pendapat sarjana, dan bahan lain. Peraturan perundang-undangan yang tidak mencantumkan dengan jelas jenis-jenis hutang yang sering terjadi di Indonesia. Meskipun sudah ada peraturan yang jelas mengenai pelaksanaannya, akan tetapi mengenai kedudukan pemenuhan prestasi perjanjian hutang-piutang yang dilakukan oleh suami dengan persetujuan istri ketika suami meninggal dunia belum ada peraturan yang mengaturnya secara tegas. Terdapat beberapa aturan hukum positif yang sekiranya berhubungan dengan perjanjian hutang-piutang yang dilakukan suami dengan persetujuan istri antara lain ketentuan dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, dan Kompilasi Hukum Islam. Hasil penelitian menunjukkan hutang-piutang yang dilakukan oleh suami untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan keluarga berdasarkan hukum keperdataan menjadi tanggung jawab istri juga. Akan tetapi, tidak ada bunyi Pasal yang menegaskan langsung bahwa hal tersebut juga menjadi tanggung jawab istri. Berdasarkan hukum Islam pemenuhan prestasi diambil dari kekayaan harta bersama, jika tidak mencukupi diambil dari harta kekayaan suami, jika tidak mencukupi juga diambil dari harta kekayaan istri. Hal tersebut ditegaskan dalam Pasal 93 Kompilasi Hukum Islam. Kewajiban istri sebagai ahli waris ketika suaminya meninggal dunia dalam pemenuhan prestasi pembayaran hutang pribadi yang dilakukan suaminya hanya sebatas banyaknya harta peninggalan, jika tidak mencukupi istri tidak berkewajiban membayarnya menggunakan harta kekayaan pribadinya. Jika tidak terbayar kewajiban tersebut akan menjadi tanggungan almarhum dihadapan-Nya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : 1. Hendri S SH,.M.Hum 2. H. Saifullah Basri SH,.MH
Uncontrolled Keywords: Tanggung Jawab Istri, pembayaran hutang , Hutang Suami, Meninggal Dunia
Subjects: Ilmu Hukum > Hukum Perdata
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum (S1)
Depositing User: Mahasiswa Fakultas Hukum
Date Deposited: 05 Oct 2023 04:48
Last Modified: 05 Oct 2023 04:48
URI: http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/26952

Actions (login required)

View Item View Item

is powered by EPrints 3 which is developed by the School of Electronics and Computer Science at the University of Southampton. More information and software credits.