Yetty Hastiana, Yetty (2008) Pelatihan Kepeloporan Pemuda Lingkungan Se-Indonesia” di Teluk Gelam Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) SumSel, tanggal 7 – 11 Juli 2008. Sebagai narasumber dengan tema materi: MODERNISASI DAN PEMBANGUNAN DAMPAKNYA BAGI LINGKUNGAN HIDUP*). In: Pelatihan Kepeloporan Pemuda dan Lingkungan, 8-11 Juli 2008, Ogan Komering Ilir-Sumatera Selatan. (Submitted)
|
Text
Materi pelatihan (yetty)_compressed.pdf Download (670kB) | Preview |
|
|
Text
Presentation modernisasi (yetty)_compressed.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
seritikat penyampaian makalah 2008_compressed.pdf Download (467kB) | Preview |
|
|
Text
dokumen narasumber pelatihan_kementerian pemuda olahraga 2008 OKI_yetty.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Beberapa kasus lingkungan di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari isu-isu sosial, ekonomi dan politik. Kelangkaan sumberdaya dan degradasi lingkungan dapat memicu tumbuhnya konflik, seperti: kemiskinan, disintegrasi bangsa bahkan perang antara negara. Masyarakat miskin sering kali harus merusak lingkungan sekitar untuk mempertahankan hidup, antara lain seperti: menebangi pohon, mencari pakan ternak di wilayah konservasi, menggunakan tanah marjinal dan secara perlahan berurbanisasi merambah pusat kota. Kebijakan negara mempunyai potensi besar untuk mengatur hubungan antara manusia dan lingkungan karena kebijakan tersebut akan membantu mengembangkan prioritas dan praktek yang harus dijalankan oleh negara, termasuk juga dalam konteks tentang perubahan lingkungan (Mitchel, 2000). Lebih jauh lagi, banyak kebijakan mempunyai dampak terhadap lingkungan dan sumberdaya, sehingga memberi keyakinan bahwa kepentingan banyak kelompok yang terkait dengan isu lingkungan akan saling tumpang tindih. Konsep pendekatan ekologi memacu kita memperluas pandangan menyangkut isu sumberdaya, serta menjamin bahwa kita perlu memahami permasalahan sebelum mengembangkan alternatif pemecahan. Dalam konteks tersebut, pengelolaan lingkungan tidak terkait dengan masalah teknik semata. Pengelolaan lingkungan membutuhkan orang yang mampu menjembatani antara dunia keilmuan dan masyarakat. Salah satu yang menjadi arahan dalam penyusunan kebijakan pegelolaan lingkungan adalah konsep pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Pembangunan berkelanjutan dipopulerkan melalui laporan Our Common Future (Masa Depan Bersama) yang disiapkan oleh World Commission on Environment and Development(WCED) (Komisi Dunia tentang Lingkungan dan Pembangunan, 1987) yang dikenal dengan Komisi Bruntland diketui oleh Gro Harlem Bruntland.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Keynote) |
---|---|
Subjects: | A General Works > AC Collections. Series. Collected works |
Divisions: | PPS Pendidikan Biologi (S2) |
Depositing User: | Dr. Yetty Hastiana M.Si |
Date Deposited: | 05 Jun 2023 03:51 |
Last Modified: | 05 Jun 2023 03:51 |
URI: | http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/25657 |
Actions (login required)
View Item |