Yetty Hastiana, Yetty (2012) ANALISIS PERUBAHAN EKOSISTEM MANGROVE MELALUI APLIKASI INTERPRETASI SPASIAL PENGINDERAAN JAUH DI TN. SEMBILAN, KPTSS. [Experiment] (Submitted)
|
Text
3_Laporan Hasil Penelitian_Analisis Perubahan_LPPM UMP_Ganjil 2012_yetty_compressed.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Sebagian kawasan Sembilang termasuk dalam kawasan konservasi lahan basah (Verheught et al, 1988; Khazali, 2001;DKDJPHKA,TNS:2001,2009), tetapi tekanan pada kawasan ini semakin meningkat seiring meningkatnya ketergantungan, aksesibilitas dan aktivitas masyarakat di sekitar kawasan, serta pengaruh perubahan iklim global (Gilbert,1997; Soeriatmadja,1997; Arisandi,2002; Kusmana,2008). Perubahan semakin diperparah oleh global warming efect seperti: kenaikan muka air laut berupa arus gelombang laut yang tinggi menyebabkan abrasi pantai, perubahan pola pasang (Soeriatmadja, 1997; DPPK, 2005; Informasi masyarakat, 2009). Lebih jauh, peningkatan berbagai aktivitas di wilayah ini memberikan dampak berupa degradasi mangrove (Ginting, 2002). Terganggunya ekosistem mangrove berdampak pada berkurangnya vegetasi dan menurunnya luasan habitat. Pada skala global menurunnya luasan lahan basah berpengaruh pada punahnya satwa dan biota perairan, akhirnya berdampak pada kehidupan masyarakat (Sjarkowi, 1995; Soeriatmadja,1997; Sukardi, 2009). Mengingat pentingnya peran ekosistem mangrove terhadap stabilitas ekosistem pesisir, diperlukan suatu studi dan penelitian tentang ekosistem mangrove. Beberapa bentuk studi dapat dilakukan antara lain dengan melihat dan memprediksi seberapa luas perubahan kawasan konservasi mangrove selam kurun waktu tertentu. Hasil prediksi dan analisis ini dapat dijadikan dasar dan acuan bagi pihak terkait untuk menentukan skala prioritas tindakan perlindungan kawasan. Sehingga kedepannya dapat dirancang pola dan strategi pengelolaan kawasan. Sebagai langkah awal dalam melakukan analisis kelola ekosistem mangrove di kawasan Pasut, TN. Sembilang Banyuasin, akan dilakukan deskripsi dan identifikasi pola tutupan lahan dan perubahan kawasan mangrove di TN. Sembilang. Hasil analisis data spasial menunjukan, telah terjadi perubahan dalam luasan mangrove. Perubahan tersebut ditandai dengan pengurangan luasan area mangrove menjadi non mangrove sebesar 14,57 %. Berarti selama enam tahun telah terjadi penurunan luasan mangrove seluas 29,503 Ha. Beberapa ahli lingkungan khususnya yang terlibat dalam pengelolaan kawasan konservasi mangrove, mengungkapkan bahwa penurunan luasan mangrove merupakan salah satu indikasi terjadinya degradasi temporal kawasan konservasi mangrove. Prediksi dan analisis ini diharapkan menjadi acuan untuk menerapkan kebijakan dan strategi pengelolaan kawasan. Pendekatan analisis dan strategi pengelolaan kawasan menjadi bagian dari optimasi kawasan untuk mengurangi tekanan lingkungan, diantaranya perlindungan keanekeragaman hayati, perlindungan kawasan pesisir pantai dan pulau-pulau kecil dari efek perubahan iklim global.
Item Type: | Experiment |
---|---|
Subjects: | A General Works > AC Collections. Series. Collected works |
Divisions: | PPS Pendidikan Biologi (S2) |
Depositing User: | Dr. Yetty Hastiana M.Si |
Date Deposited: | 29 May 2023 00:48 |
Last Modified: | 29 May 2023 00:48 |
URI: | http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/25530 |
Actions (login required)
View Item |