ELVIN RESARDO, NIM : 132017152 (2022) PENERAPAN SISTEM PERTANAHAN PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO DI DUSUN SARWAN. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Palembang.
|
Text
132017152_BAB I_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (382kB) | Preview |
|
Text
132017152_BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (270kB) |
||
Text
132017152_BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (285kB) |
||
Text
132017152_BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (246kB) |
||
Text
132017152_BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (84kB) |
||
Text
132017152_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (158kB) |
||
Text
132017152_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (189kB) |
||
Text
132017152_Cover_Sampai_Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (667kB) |
Abstract
ABSTRAK Energi listrik merupakan energi yang tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat. Kegiatan dan kebutuhan manusia dalam kesehariannya membutuhkan ketersediaan daya listrik secara berkelanjutan. Pemanfataan potensi air untuk pembangkitan daya listrik dapat melalui saluran irigasi dan terjunan air. Pembangkitan daya listrik skala kecil seperti ini lazim dibentuk dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Gangguan sambaran petir dapat mengakibatkan terhentinya operasi sistem secara total. Untuk itu diperlukan sistem pengamanan berupa pentanahan. Sistem pertanahan merupakan salah satu sistem pengamanan terhadap gangguan hubung singkat ke tanah yang terjadi pada suatu sistem atau peralatan. Pentanahan merupakan penghubung titik netral dari suatu sistem tenaga listrik atau badan dari tenaga listrik dengan tanah. Kontak dengan tanah dilakukan dengan menanam elektroda kedalam tanah, yang selanjutnya disebut elektoda pembumian. Sedangkan resistansi pembumian adalah resistansi antara elektroda sistem pentanahan dengan elektroda lain pada jarak tertentu. Berdasarkan perhitungan bahwa perbandingan hasil perhitungan dengan hasil pengukuran tidak terlalu tinggi. Pada tanah liat dengan resistansi 20 ohm perbedaan hasil perhitungan dengan hasil pengukuran sebesar 0,545 ohm atau selisih nya sebesar 80,98% , sedangkan pada tanah basah sendiri memiliki perbedaan hasil pengukuran sebesar 0,412 atau memiliki selisih sebesar 61,67%. Sedangkan pada resistansi 200 ohm didapatkan perbedaan hasil perhitungan dengan hasil pengukuran sebesar 0,812 ohm atau selisih nya sebesar 86,38% pada tanah liat, dan pada tanah basah sendiri memiliki perbedaan hasil perhitungan sebesar 0,954 ohm 78,84%. Suatu sistem dikatakan tidak diketanahkan (floating grounding) atau sistem delta. Hasil pengukuran dan perhitungan diperoleh nilai resistansi pembumian kurang dari 5 ohm, sehingga dari hasil evaluasi dapat dikategorikan sudah efektif. Kata Kunci : PLTMH, Pentanahan, Elektroda Batang
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing 1. Bengawan Alfaresi, ST., MT 2. Feby Ardianto, ST., M.Cs |
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci : PLTMH, Pentanahan, Elektroda Batang |
Subjects: | Elektro > Teknik Listrik |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Elektro (S1) |
Depositing User: | Mahasiswa Fakultas Teknik |
Date Deposited: | 22 Nov 2022 02:14 |
Last Modified: | 22 Nov 2022 02:14 |
URI: | http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/23444 |
Actions (login required)
View Item |