TASYA MIRANDA, NIM. 352018007 (2022) DAMPAK KERAJINAN TENUN SONGKET BAGI KEHIDUPAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA TANJUNG LAUT KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR TAHUN 1980-2022. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Palembang.
|
Text
352018007_BAB I_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text
352018007_BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (668kB) |
||
Text
352018007_BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (668kB) |
||
Text
352018007_BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (831kB) |
||
Text
352018007_BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
||
Text
352018007_BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (523kB) |
||
Text
352018007_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (611kB) |
||
Text
352018007_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB) |
||
Text
352018007_COVER_SAMPAI_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (14MB) |
Abstract
Dampak Kerajinan Tenun Songket Bagi Kehidupan Perekonomian Masyarakat Desa Tanjung Laut Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Tahun 1980-2022 Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi keingintahuan penulis terhadap Dampak Kerajinan Tenun Songket Bagi Kehidupan Perekonomian Masyarakat Desa Tanjung Laut Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Tahun 1980-2022. Beberapa tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui: (1) Latar belakang munculnya Kerajinan Tenun Songket di Desa Tanjung Laut; (2) Perkembangan Tenun Songket di Desa Tanjung Laut dari 1980-2022; (3) Upaya masyarakat melestarikan Tenun Songket di Desa Tanjung Laut; (4) Dampak dari adanya kerajinan tenun songket bagi kehidupan perekonomian masyarakat Desa Tanjung Laut. Metode Penelitian: metode shistoris dan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Kesimpulan Penelitian: (1) Latar belakang munculnya kerajinan tenun songket di Desa Tanjung Laut dapat diketahui bahwa sebelum mengenal tenun songket masyarakat Desa Tanjung Laut sudah mengenal cara membuat kain gebeng, kerajinan tenun songket di Desa Tanjung Laut pertama kali dibawa dan diperkenalkan oleh ibu Nurasa, yang pernah tinggal di Palembang belajar menenun songket di daerah 16 Ilir atau daerah Suro. karena songket hargannya lebih mahal, dan lebih eksis dari tenun kain gebeng atau tajung, maka masyarakat mulai mengganti tenunan dengan motif dan cukitan songket. Kerajinan tenun songket ini sebagian besar sudah dikenal oleh kaum wanita sejak mereka lahir di Desa Tanjung Laut dan sebagai mata pencaharian bagi ibu rumah tangga dan remaja putri; (2) Perkembangan kerajinan tenun songket di Desa Tanjung Laut memiliki perkembangan yang sangat pesat, dahulu hanya satu orang yang memiliki keahlian dalam membuat kerajinan songket sekarang hampir 99% masyarakat Desa Tanjung Laut sudah dapat menenun songket bahkan menjadi mata pencaharian utama, berkembangnya zaman maka berkembang pula motif-motif yang digunakan, yaitu motif tumbuh-tumbuhan, motif goemetris, motif campur dan motif hewan, seiring jalan berkembang pula bahan-bahan dasar berupa benang, dahulu mereka hanya menggunakan banang biasa atau benang super sekarang dapat menggunakan benang sutera alam dan benang limar, cara pembuatannya juga terus berkembang, remaja putri pada awal diajarkan cara menenun jenis songket sadem atau limar, karena songket sadem lebih mudah pembuatan dibandingkan dengan jenis songket yang lain seperti songket lepus, songket rumpak dan songket nago besaung; (3) Upaya yang dilakukan untuk melestarikan tenun songket adalah, dengan cara mempromosikan tenun songket yang ada di Desa Tanjung Laut dengan cara membuat iklan di tv, radio, Koran, majalah, juga melalui media sosial, seperti instagram, facebook, whatsapp dan festival seperti yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Ogan Ilir; (4) Dampak adanya kerajinan tenun songket ini meliputi tiga hal, pertama, bagi perekonomian, perekonomian mengalami lebih maju dibandingkan dengan sebelumnya, dalam bidang sosial terlihat diantara para pengrajin terjaga silaturahmi dan komunikasi yang baik dalam membicarakan tentang kerajinan tenun songket, ketiga dampaknya dalam bidang budaya Budaya menenun terus dipertahankan sebagai bukti hasil kebudayaan asli Indonesia, dan dipertahankan oleh masyarakat di Desa Tanjung Laut sampai saat ini sebagai kearifan budaya lokal. Saran bagi lanjutkan penelitian ini karena masih banyak materi yang terdapat di Desa Tanjung Laut untuk digali sebagai bahan penelitian. Kata Kunci: Kerajinan, Tenun, Songket, Tanjung Laut
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing : 1. Dra. Nurhayati Dina, M.Pd 2. Yuliarni, S.Pd., M.Hum. |
Uncontrolled Keywords: | Kerajinan, Tenun, Songket, Tanjung Laut |
Subjects: | Sejarah > Sejarah Indonesia |
Divisions: | Fakultas Ilmu Keguruan Dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Sejarah (S1) |
Depositing User: | Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan |
Date Deposited: | 05 Sep 2022 06:53 |
Last Modified: | 05 Sep 2022 06:53 |
URI: | http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/21734 |
Actions (login required)
View Item |