Hijrah, 632018009 (2022) STATUS UANG PANAI DALAM TRADISI PERNIKAHAN MASYARAKAT SUKU BUGIS PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Studi Kasus di Desa Gilirang Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Palembang.
|
Text
632018009- BAB 1- DAFTAR PUSTAKA. PDF.pdf Download (643kB) | Preview |
|
Text
632018009- BAB II. PDF.pdf Restricted to Repository staff only Download (329kB) |
||
Text
632018009- BAB III. PDF.pdf Restricted to Repository staff only Download (139kB) |
||
Text
632018009- BAB IV. PDF.pdf Restricted to Repository staff only Download (157kB) |
||
Text
632018009- BAB V. PDF.pdf Restricted to Repository staff only Download (85kB) |
||
Text
632018009- DAFTAR PUSTAKA. PDF.pdf Restricted to Repository staff only Download (119kB) |
||
Text
632018009- LAMPIRAN.PDF.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
Text
632018009- Cover-sampai- Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
ABSTRAK HIJRAH 632018009 skripsi dengan judul STATUS UANG PANAI DALAM TRADISI PERNIKAHAN MASYARAKAT SUKU BUGIS PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Studi Kasus di Desa Gilirang Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin ”. Rumusan masalah dari penelitian ini untuk mengetahui Apakah yang dimaksud uang panai, Apakah Perbedaan antara uang panai dan mahar, Bagaimana status uang panai dalam tradisi pernikahan suku Bugis persfektif hukum islam di Desa gilirang kec. Muara sugihan kab. Banyuasin, sedangkan tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui makna uang panai dalam perkawinan suku bugis di Desa Gilirang Untuk mengetahui perbedaan antara mahar dan uang panai dalam perkawinan suku bugis di Desa Gilirang Untuk mengetahui pandangan hukum islam terhadap uang panai dalam perkawinan masyarakat Bugis di Desa Gilirang subjek yang diteliti adalah masyarakat bugis dan tokoh agama yang beragama bugis Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan observasi dan wawancara serta mengakaji beberapa informasi dari dokumen yang mendukung penelitian ini sehingga berjalan sebagaimana mestinya Hasil dari penelitian ini adalah Dalam Hukum Islam tidak ada ketentuan yang mengatur tentang jumlah dan batasan uang panai, namun uang panai hukumnya mubah atau boleh karena dalam penentuanya di hadirkan kedua belah pihak dan kesepakatan kedua pihak uang panai dapat di sebut juga sebagai salah satu bentuk tolong menolong Hal ini sehubungan dengan penyediaan sejumlah uang panai untuk membiayai jalannya pesta perkawinan. Selama uang panai itu tidak mempersulit terjadinya perkawinan maka hal tersebut tidak bertentangan dengan hukum Islam karena bisa di katakan bahwa pemberian uang panai ini sebagai bentuk wata awanu alal birri (dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan) di mana pemberian tersebut sangat membantu keluarga pihak perempuan dalam hal melaksanakan pesta perkawinan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | 1.Helyadi, S.H., M.H 2.Yahya, S.pd.I.,Lc., M.P.I |
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Uang Panai, Pernikahan Suku Bugis |
Subjects: | Hukum Islam |
Divisions: | Fakultas Agama Islam > Hukum Islam (S1) |
Depositing User: | Mahasiswa Fakultas Agama Islam |
Date Deposited: | 22 Apr 2022 03:02 |
Last Modified: | 22 Apr 2022 03:02 |
URI: | http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/20646 |
Actions (login required)
View Item |