HAK MAWARIS ANAK HASIL PERKAWINAN SIRI DI DESA TANJUNG LAGO KECAMATAN TANJUNG LAGO KEBUPATEN BANYUASIN DITINJAU DARI HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM

YOLANDA ANDRIYANI, NIM. 502016323 (2020) HAK MAWARIS ANAK HASIL PERKAWINAN SIRI DI DESA TANJUNG LAGO KECAMATAN TANJUNG LAGO KEBUPATEN BANYUASIN DITINJAU DARI HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM. Skripsi thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG.

[img]
Preview
Text
502016323_BAB I_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (591kB) | Preview
[img] Text
502016323_BAB II_SAMPAI_ BAB TERAKHIR.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK HAK MAWARIS ANAK HASIL PERKAWINAN SIRI DIDESA TANJUNG LAGO KECAMATAN TANJUNG LAGO KEBUPATEN BANYUASIN DITINJAU DARI HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM YOLANDA ANDRIYANI Penelitian ini membahas hak mawaris anak hasil perkawinan siri yang tumbuh dan berkembang di masyarakat desa tanjung lago kecamatan tanjung lago kebupaten banyuasin yang berbeda dengan praktik hukum waris dalam Hukum Perdata dan Hukum Islam. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu pertama bagaimana hak mawaris anak hasil perkawinan siri di Desa Tanjung Lago kecamatan tanjung lago kebupaten banyuasin di Tinjau Dari Hukum Positif dan Hukum Islam. Kedua Apa kendala atau hambatan hak mawaris anak hasil perkawinan siri di Desa Tanjung Lago kecamatan tanjung lago kebupaten banyuasin. Dalam menjawab permasalahan tersebut, Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan (field research), dengan mencari data secara langsung ke daerah yang menjadi objek penelitian agar dapat diketahui secara jelas tentang hak mawaris anak hasil perkawinan siri masyarakat berlatar belakang budaya di Desa Tanjung Lago kecamatan tanjung lago kebupaten banyuasin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Anak hasil perkawinan siri memiliki kedudukan yang sama dengan anak sah di hukum Indonesia. Meskipun demikian tetap ada yang dibedakan. Dalam pandangan hukum perdata, anak hasil perkawinan siri memiliki kedudukan dan bagian waris yang sama dengan anak sah asalkan anak tersebut telah disahkan. Sedangkan dalam hukum Islam anak hasil perkawinan siri dan anak sah memiliki kedudukan yang sama meskipun tidak disahkan. suatu perkawinan yang ada haruslah mendapat akta nikah dari pegawai pencatatan.sehingga tanpa adanya pencatatan dalam identitas anak. anak hasil dari perkawinan siri mempunyai hak waris menurut hukum adat dan hukum islam dan menurut hukum perdata anak hasil perkawinan siri tidak mempunyai hak waris. Kendala atau hambatan dalam pelaksanaan pembagian waris pada anak hasil perkawinan siri di Desa Tanjung Lago Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin, hanya kurang rasa percaya antar sesama keluarga.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : 1. Rosmawati S.H., M.H. 2. Yuniar Handayani S.H., M.H.
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci : Hak Mawaris, Anak, Perkawinan Siri, Hukum Positif, Hukum Islam.
Subjects: Ilmu Hukum > Hukum Perdata
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum (S1)
Depositing User: Mahasiswa Fakultas Hukum
Date Deposited: 02 Jul 2020 04:59
Last Modified: 02 Jul 2020 05:08
URI: http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/8118

Actions (login required)

View Item View Item

is powered by EPrints 3 which is developed by the School of Electronics and Computer Science at the University of Southampton. More information and software credits.