ANALISIS PUTUSAN HAKIM BAGI PELAKU PERSETUBUHAN DISERTAI KEKERASAN TERHADAP ANAK YANG MENGAKIBATKAN KEMATIAN KORBAN (PUTUSAN NOMOR 7/PID.SUS-ANAK/2016/PN CRP dan PUTUSAN NOMOR 116/PID.SUS/2016/PN CRP)

SAMUEL HALOMOAN HUTABARAT, NIM. 91218054 (2020) ANALISIS PUTUSAN HAKIM BAGI PELAKU PERSETUBUHAN DISERTAI KEKERASAN TERHADAP ANAK YANG MENGAKIBATKAN KEMATIAN KORBAN (PUTUSAN NOMOR 7/PID.SUS-ANAK/2016/PN CRP dan PUTUSAN NOMOR 116/PID.SUS/2016/PN CRP). Masters thesis, Universitas Muhammadiyah Palembang.

[img]
Preview
Text
91218054_BAB I_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
91218054_BAB II_SAMPAI_BAB TERAKHIR.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (686kB)

Abstract

Pemilihan judul “Analisis Putusan Hakim Bagi Pelaku Persetubuhan Disertai Kekerasan Terhadap Anak Yang Mengakibatkan Kematian Pada Korban (Putusan Nomor: 7/Pid.Sus.Anak/Pn.Crp dan Putusan Nomor: 117/Pid.Sus/2016/Pn.Crp Perkembangan kemajuan budaya dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi membuat perilaku manusia di dalam hidup bermasyarakat dan bernegara justru semakin kompleks. Dengan adanya teknologi sekarang, membuat anak semakin tahu akan hal-hal yang harusnya belum mereka terima seperti film atau game orang dewasa, buku bacaan online yang tidak sesuai dengan usianya dan masih banyak yang lainya. Akhirnya mereka tumbuh dengan cepat melalui informasi yang diterima tanpa pendampingan dan penjelasan suatu informasi dari orang tua. Maka. banyak hal menyimpang yang dirasakan beberapa pihak, terutama bagi anak-anak. Perkembangan kemajuan budaya dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi membuat perilaku manusia di dalam hidup bermasyarakat dan bernegara justru semakin kompleks. Dengan adanya teknologi sekarang, membuat anak semakin tahu akan hal-hal yang harusnya belum mereka terima seperti film atau game orang dewasa, buku bacaan online yang tidak sesuai dengan usianya dan masih banyak yang lainya. Akhirnya mereka tumbuh dengan cepat melalui informasi yang diterima tanpa pendampingan dan penjelasan suatu informasi dari orang tua. Maka. banyak hal menyimpang yang dirasakan beberapa pihak, terutama bagi anak-anakBerdasarkan uraian tersebut. Maka permasalahan hukum yang dibahas dalam tesis ini adalah: 1) Apa yang menyebabkan pelaku melakukan persetubuhan disertai kekerasan terhadap anak dibawah umur berdsarkan Putusan Nomor: 7/Pid.Sus.Anak/2016.PN.Crp dan Putusan Nomor: 116/Pid.Sus/2016/Pn Crp) ? 2) Apa landasan penerapan sanksi pidana penjara maksimal serta bagaimana gagasan regulasi sanksi pidana terhadap pelaku persetubuhan disertai kekerasan terhadap anak di bawah umur pada Putusan Nomor 7/Pid.Sus.Anak/2016.PN Crp dan Putusan Nomor 116/Pid.Sus/2016/Pn Crp? Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Normatif Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: 1) Berdasarkan Putusan Nomor:7/Pid.Sus.Anak /2016/Pn.Crp dan Putusan Nomor: 116/Pid.Sus/2016/Pn.Crp korban atas nama Yuyun (14) Tahun, yang tinggal di Desa Kasie Kasibun Kecamatan Ulak Tanding Kabupaten Rejang Lebong dan faktor penyebab pelaku melakukan persetubuhan disertai kekerasan terhadap anak di bawah umur ini ialah: a. Kejahatan itu dipelajari b.Kejahatan ini terjadi dalam kelompok yang intim/dekat c. Faktor Lingkungan d. Faktor pendidikan. 2) Landasan sanksi pidana penjara maksimal pada Putusan Nomor: 7/Pid.Sus.Anak/2016/Pn.Crp hakim dan pada Putusan Nomor: 116/Pid.Sus/2016/Pn.Crp penulis berpendapat setuju dengan putusan hakim dalam menjatuhkanbahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 81 Ayat (1) Undang-Undang RI No 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Jo Pasal 76 D Undang-Undang R.I No 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang R.I No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak telah terpenuhi oleh perbuatan para terdakwa, oleh karenanya para terdakwa harus dinyatakan terbukti melakukan tindak pidana. Konsep pengaturan hukum gagasan regulasi sanksi pidana penjara maksimal pada pelaku persetubuhan disertai kekerasan terhadap anak di bawah umur yaitu proses mengadili suatu tindak pidana yang dilakukan oleh anak salah satunya adalah dengan penyelesaian restorative justice. Perspektif perlindungan anak, tidak ada pemidanaan terhadap anak dan tidak ada penjara bagi anak. Apapun alasannya, seperti apapun tindakan yang dilakukan oleh anak. Proses pemidanaan, apalagi pemenjaraan, hanya untuk orang dewasa yang melakukan kejahatan. Anak tidak tepat masuk penjara karena akan mematikan harapan masa depannya. Kata Kunci: Sanksi Pidana, Anak, Persetubuhan, Kematian

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing, 1. Prof. Dr. H. Cholidi Zainuddin, M.A. 2. Dr. Saipuddin Zahri, S.H., M.H.
Uncontrolled Keywords: Sanksi Pidana, Anak, Persetubuhan, Kematian
Subjects: Ilmu Hukum > Hukum Pidana
Divisions: PPS Hukum (S2)
Depositing User: Mahasiswa Program Pascasarjana
Date Deposited: 08 May 2020 04:04
Last Modified: 08 May 2020 04:04
URI: http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/7614

Actions (login required)

View Item View Item

is powered by EPrints 3 which is developed by the School of Electronics and Computer Science at the University of Southampton. More information and software credits.