DIMITA PUTRI RAMADANI, 502015451 (2019) penerapan sanksi pidana bagi perempuan yang menjadi kurir narkoba (studi kasus di lapas perempuan kelas IIA palembang). Skripsi thesis, Universita Muhammadiyah Palembang.
|
Text
502015451_BAB I_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (337kB) | Preview |
|
Text
502015451_BAB II_SAMPAI_BAB TERAKHIR.pdf Restricted to Repository staff only Download (334kB) |
Abstract
BSTRAK PENERAPAN SANKSI PIDANA BAGI PEREMPUAN YANG MENJADI KURIR NARKOBA. (STUDI KASUS DILAPAS PEREMPUAN KELAS II A PALEMBANG) Prevalensi warga Negara Indonesia yang terlibat penyalahgunaan narkoba pada 2010 diperkirakan sebesar 12% sekitar 30 juta orang Indonesia yang terlibat penyalahgunaan dan peredaran narkoba di Indonesia. Data Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan 0,0026% diantaranya adalah perempuan.Artinya saat ini terdapat 782 perempuan Indonesia yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Perempuan Indonesia yang memilih menjadi kurir narkoba dipengaruhi oleh banyak faktor. Mulai dari kemiskinan yang membelit kaum perempuan, gaya hidup konsumtif, serta perempuan yang kecanduan narkotika dan seks bebas akhirnya tergelincir menjadi pengedar. Adapun tujuan dari studi kasus ini untuk mengetahui bagaimana sanksi pidana yang akan diberikan bagi perempuan yang menjadi kurir narkoba. Penelitian ini hanya membahas tentang penyalahgunaan narkoba pada perempuan dan maraknya peredaran narkoba dan faktor penyebabnya. Penelitian ini dilakukan di Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang. Dalam penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian hukum empiris yang bersifat deskriptif. Sumber data diperoleh dari sumber wawancara dilakukan untuk memperoleh keterangan secara lisan guna mencapai tujuan yaitu mendapatkan informasi yang akurat dari narasumber yang berkompeten bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang membina 523 narapidana, 411 narapidana dengan kasus narkotika. Hasil wawancara dengan beberapa narapidana kasus narkotika dan petugas lapas, peneliti menyimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab peredaran narkoba oleh perempuan yaitu faktor rendahnya pemahaman terhadap hukum, kesulitan ekonomi, pendidikan dan lingkungan. Perlu melakukan upaya-upaya pelatihan pemberdayaan perempuan baik secara sosial maupun ekonomi. Dengan pemberian program keterampilan bagi perempuan yang kurang memiliki pengalaman kewirausahaan dan penyertaan modal usaha untuk industri kecil rumah tangga, serta penanganan yang maksimal bagi korban narkoba di panti rehabilitasi supaya benar-benar bersih dari narkoba dan tidak akan kembali melakukannya. Kata kunci: Bagaimana sansi pidana danmaraknya peredaran narkoba dan faktor penyebabnya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing : H. Maramis, SH., M.Hum |
Uncontrolled Keywords: | Bagaimana sansi pidana danmaraknya peredaran narkoba dan faktor penyebabnya. |
Subjects: | Ilmu Hukum > Hukum Pidana Ilmu Hukum > Sistem-sitem Hukum |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum (S1) |
Depositing User: | Mahasiswa Fakultas Hukum |
Date Deposited: | 31 Jul 2019 05:22 |
Last Modified: | 31 Jul 2019 05:22 |
URI: | http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4661 |
Actions (login required)
View Item |