KONSEP MENUJU PEMBANGUNAN KAWASAN ESENSIAL KORIDOR SATWA KAWASAN HUTAN HARAPAN SUAKA MAEGASATWA DANGKU PROVINSI SUMATERA SELATAN KAWASAN ESENSIAL KORIDOR SATWA KAWASAN HUTAN HARAPAN – SUAKA MARGASATWA DANGKU PROVINSI SUMATERA SELATAN

Hadi S. Alikodra, Hadi and Zulfikhar, Zukfikhar and Lilik Budi Prasetyo, lilik and Hilda Zulkifli, Hilda and Meilina Wijayanti, Mei and Tukirin Partomihardjo, Tukirin and Herwasono Soedjito, Herwasono and Achmad Yanuar, Yanuar and Andjar Rafiastanto, andjar and Yetty Hastiana, Yetty and Ifran Imanda, Ifran and Wilson Novariano, Wilson and Sunarto, Sunarto (2013) KONSEP MENUJU PEMBANGUNAN KAWASAN ESENSIAL KORIDOR SATWA KAWASAN HUTAN HARAPAN SUAKA MAEGASATWA DANGKU PROVINSI SUMATERA SELATAN KAWASAN ESENSIAL KORIDOR SATWA KAWASAN HUTAN HARAPAN – SUAKA MARGASATWA DANGKU PROVINSI SUMATERA SELATAN. Discussion Paper. Unsri Press, Sumatera Selatan.

[img]
Preview
Text
Monograf Konsep menuju pembangunan koridor satwa Dishut Prov. Sumsel, 2013.pdf

Download (42MB) | Preview

Abstract

Kerusakan ekosistem, menurunnya jumlah dan penyebaran flora serta fauna banyak disebabkan oleh kegiatan manusia dan pembangunan yang tidak terintegrasi serta mengabaikan pentingnya prinsip tatanan ekosistem. Hal ini juga telah menyebabkan semakin menciutnya habitat satwa dan terfragmentasi menjadi kantong-kantong habitat yang sempit. Jika keadaan ini dibiarkan terus berlanjut maka dapat berdampak buruk terhadap keanekaragaman hayati termasuk kawasan-kawasan esensial dan jenis-jenis yang dilindungi serta berujung pada kepunahan. Pembangunan kawasan esensial koridor satwa untuk menyambung bentang alam/lansekap (landscape) dan ekosistem yang terfragmentasi secara ilmiah mutlak dibutuhkan. Konsep kelestarian hayati terutama satwa penting, langka, dan mempunyai fungsi kunci untuk kesehatan ekosistem alami sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia yang bertanggung jawab dan beradab. Namun, konsep teori ini harus kontekstual dan mampu diimplemantasikan di lapangan. Diskusi mencari konsep koridor satwa ini telah lama berlangsung dan kegiatan mutakhir adalah diselenggarakannya “Lokakarya Pendekatan Berbasis Keilmuan tentang Koridor Satwaliar dan Habitatnya di Provinsi Sumatera Selatan” yang diselenggarakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi dan Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan, PT Restorasi Ekosistem Indonesia (REKI) dan Zoological Society of London (ZSL) Indonesia, di Palembang pada tanggal 1 Mei 2013. Lokakarya ini melibatkan akademisi Universitas Sriwijaya, Universitas Muhamaddiyah Palembang, Institut Pertanian Bogor, Pusat Penelitian Biologi – LIPI, Bogor, Balai Penelitian dan Jajaran Kementerian Kehutanan, Dinas dan SKPD Provinsi Sumatera Selatan, lembaga non pemerintah (NGO) bidang konservasi, dan pihak swasta lain yang terkait. Peran aktif pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan yang telah menjalin hubungan kerja dengan kalangan akademisi, peneliti, dan NGO bidang konservasi patut diapresiasi. Kepekaan menangkap kebutuhan untuk menguatkan keringkihan dan kesehatan ekosistem di masa datang ini belum banyak dipahami oleh pemerintah daerah lainnya. Walaupun niat untuk membangun koridor satwa ini telah muncul beberapa tahun yang lalu, baru kini mulai membuahkan hasil berupa dokumen ilmiah. Buku ini ditulis oleh ilmuwan dan praktisi di bidang konservasi keanekaragaman hayati atas dasar hasil lokakarya di Palembang pada tanggal 3 Mei 2013. Sebagai produk dokumen ilmiah, diharapkan mampu untuk mengkomunikasikan bahwa kawasan esensial koridor satwa di Sumatera Selatan adalah dibangun dengan basis keilmuan dari multi-disiplin dengan memperhatikan kondisi aktual di lapangan agar dapat diimplementasikan secara tepat sasaran. Upaya membangun koridor satwa ini merupakan kegiatan pertama kali di Indonesia dan realisasinya perlu kerja keras dan koordinasi yang rapih dari semua pemangku kepentingan, terutama pemangku di jalur kawasan esensial koridor satwa Kawasan Hutan Harapan ke Suaka Margasatwa Dangku di Kabupaten Musi Banyuasin. Mereka menjadi aktor penting yang berperan dalam manajemen kawasan koridor satwa, bertujuan bagi terwujudnya kelestarian keanekaragaman hayati, khususnya satwa target seperti gajah Sumatera, harimau Sumatera dan tapir. Atas terbitnya buku ini kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung tim kerja baik penulis maupun editor, yaitu kepada: Gubernur Sumatera Selatan, Ketua LIPI, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan, Rektor IPB, Rektor Universitas Sriwijaya, Rektor Universitas Muhamaddiyah Palembang, Direktur Jenderal PHKA , Pimpinan PT REKI, dan Pimpinan ZSL. Dan secara khusus kami berterimakasih kepada Pimpinan Conoco Phillips Indonesia yang telah membantu pencetakan dan penerbitan buku ini. Akhirnya, kami sangat memahami bahwa buku ini masih banyak kekurangan, sehingga sangat diharapkan kritik dan saran membangun dari pembaca. Tiada gading yang tak retak, kami telah memulai demi kelestarian satwa kunci dan keanekaragaman hayati, masih banyak tantangan masalah lingkungan dan konservasi menunggu aksi nyata kita semua guna membantu menyelamatkannya dari kepunahan yang sia-sia.

Item Type: Monograph (Discussion Paper)
Subjects: A General Works > AC Collections. Series. Collected works
Divisions: PPS Pendidikan Biologi (S2)
Depositing User: Dr. Yetty Hastiana M.Si
Date Deposited: 08 May 2023 12:47
Last Modified: 08 May 2023 12:47
URI: http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/24880

Actions (login required)

View Item View Item

is powered by EPrints 3 which is developed by the School of Electronics and Computer Science at the University of Southampton. More information and software credits.