KONSERVASI MANGROVE SEBAGAI PENDUKUNG PENGUATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PADA KAWASAN ESTUARI DAN PESISIR (Studi Pengelolaan Coastal Lowlands Area, Pantai Sembilang, Banyuasin SumSel)

Yetty Hastiana, Yetty and Fachrurrozie S, Fachrurrozie and Dinar DAP, Dinar and Rasjid R, Rasyid and Ming Ang, Ming KONSERVASI MANGROVE SEBAGAI PENDUKUNG PENGUATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PADA KAWASAN ESTUARI DAN PESISIR (Studi Pengelolaan Coastal Lowlands Area, Pantai Sembilang, Banyuasin SumSel). In: Seminar Nasional Biologi XX dan Kongres P{erhimpunan Biologi Indonesia XIV, 24-25 Juli 2009, Malang Jawa Timur.

[img]
Preview
Text
Prosiding Keaneka Ragaman Hayati.pdf

Download (29MB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PEMAKALAH ORAL DAN POSTER.pdf

Download (217kB) | Preview
[img]
Preview
Text
JADWAL SEMNAS DAN KONGRES PBI.pdf

Download (139kB) | Preview
[img]
Preview
Text
yetty hastiana.pdf

Download (160kB) | Preview

Abstract

Salah satu ekosistem yang termasuk dalam ekosistem lahan basah daerah pesisir (coastal lowlands) adalah estuari dan pesisir. Ekosistem ini sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Ekosistem estuari dengan vegetasi mangrovenya dikenal sangat produktif, tetapi peka terhadap gangguan dan degradasi, penyebabnya adalah faktor alam diperluas faktor manusia. Pada beberapa daerah, penyebab degradasi adalah kenaikan muka air laut (global warming efect), depresi sedimen dan perubahan hidrologis. Indonesia termasuk dalam kawasan di Asia Pasifik yang mempunyai lahan basah dengan biodiversity mangrove yang tinggi, salah satunya berada di Pantai Timur Sumatera Selatan, khususnya kawasan Sembilang, Banyuasin. Ekosistem mangrove dikenal sebagai pensubsidi energi, potensi mangrove yang menawarkan begitu banyak manfaat, menyebabkan keberadaannya tidak sepi dari pengrusakan. Meskipun sebagian kawasan Sembilang, termasuk dalam kawasan konservasi, namun tekanan terhadap kawasan ini terus meningkat. Bentuk aktivitasnya antara lain: pemanfatan hasil hutan dan perubahan laju alih fungsi hutan menjadi: lahan budidaya, tambak, kawasan industri, pengembangan infrastruktur (pelabuhan); pengembangan kawasan kota pesisir pantai (coastal city). Terganggunya ekosistem mangrove, dalam skala global berdampak pada punahnya biodiversity teresterial dan aquatik, pada akhirnya berdampak pada kehidupan masyarakat. Melihat kemungkinan munculnya berbagai konflik, perlu dilakukan studi pengelolaan. Alternatif pengelolaan adalah membangun konsep pengelolaan berkelanjutan berwawasan lingkungan. Konsep ini menunjukkan modifikasi pemanfaatan dengan memberikan keuntungan kontinu, sedangkan sifat alami seperti jaring makanan dan proses ekologis tetap terpelihara. Artinya pengelolaan ekosistem mangrove diarahkan pada upaya mempertahankan optimalisasi pemanfaatan dengan tetap menjaga keberlanjutan ekologi. Kata Kunci: konservasi mangrove, biodiversity, daya dukung, lowlands, estuari

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Subjects: A General Works > AC Collections. Series. Collected works
Divisions: PPS Pendidikan Biologi (S2)
Depositing User: Dr. Yetty Hastiana M.Si
Date Deposited: 08 May 2023 03:54
Last Modified: 08 May 2023 03:54
URI: http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/24849

Actions (login required)

View Item View Item

is powered by EPrints 3 which is developed by the School of Electronics and Computer Science at the University of Southampton. More information and software credits.