Penerapan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dalam Menganalisis Karakteristik Ekologi untuk Menentukan Pola Manajemen Ekosistem Mangrove Taman Nasional Sembilang, Kawasan Pantai Timur Sumatera Selatan (KPTSS).

Yetty Hastiana, Yetty and Fachrurrozie S, Fachrurozzie and Dinar DAP, Dinar and Rasjid R, Rasyid (2012) Penerapan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dalam Menganalisis Karakteristik Ekologi untuk Menentukan Pola Manajemen Ekosistem Mangrove Taman Nasional Sembilang, Kawasan Pantai Timur Sumatera Selatan (KPTSS). Prosiding Seminar Nasional Biologi, 1 (1). pp. 376-385. ISSN -

[img]
Preview
Text
Prosiding Semnas Bio Medan 2012_Penerapan Metode AHP_compressed.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Ekosistem mangrove merupakan vegetasi dominan di kawasan coastal lowland, dikenal sebagai pensubsidi energi, potensi mangrove yang menawarkan begitu banyak manfaat. Coastal lowlands merupakan ekosistem yang sering terdegradasi, penyebabnya adalah faktor alam diperluas faktor manusia. Pada beberapa daerah, penyebab degradasi adalah kenaikan muka air laut (global warming efect), depresi sedimen dan perubahan hidrologis. Indonesia termasuk dalam kawasan di Asia Pasifik yang memiliki lahan basah dengan biodiversity ekosistem mangrove tinggi, salah satunya berada di Sumatera Selatan. Meskipun sebagian kawasan ekosistem mangrove KPTSS (Kawasan Pantai Timur Sumatera Selatan) telah termasuk dalam kawasan konservasi Taman Nasional Sembilang, namun tekanan terhadap kawasan ini terus meningkat. Terganggunya ekosistem mangrove mempengaruhi keseimbangan ekosistem, dalam skala global berdampak pada punahnya biodiversity, pada akhirnya berdampak pada kehidupan masyarakat. Melihat kemungkinan munculnya berbagai konflik pada kawasan coastal lowland, perlu dilakukan penelitian tentang peran komponen dan karakteristik ekologi dalam menentukan prioritas pola pengelolaan. Salah satu metode analisis yang dapat digunakan adalah metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Melalui metode AHP dapat diketahui karakteristik ekologi yang perlu dipertimbangkan dalam merancang strategi pengelolaan kawasan. Karakteristik ekologi diturunkan secara berjenjang menjadi lima sub kriteria, yaitu: Oceanografi, Biodiversity, Keterkaitan ekosistem, Perubahan tutupan lahan, Geomorphology dan hidrology. Sedangkan alternatif pola manajemen yang dapat digunakan dalam mengelola ekosistem coastal lowland ada 3 pola, yaitu: Pemanfaatan, Konservasi, dan Rehabilitasi. Hasil dari AHP berupa bobot nilai berjenjang pada masing-masing sub kriteria, jenjang nilai sub kriteria ekologi inilah yang dipertimbangankan untuk menentukan prioritas pola pengelolaan. Prinsip pola pengelolaan ekosistem mangrove adalah membangun konsep pengelolaan berkelanjutan. Konsep tersebut menunjukkan modifikasi pemanfaatan dengan memberikan keuntungan kontinu, sedangkan sifat alami seperti jaring makanan dan proses ekologis tetap terpelihara. Kata Kunci: Analytic Hierarchy Process (AHP) , karakteristik ekologi, pengelolaan ekosistem mangrove, Taman Nasional Sembilang, KPTSS.

Item Type: Article
Subjects: A General Works > AC Collections. Series. Collected works
Divisions: PPS Pendidikan Biologi (S2)
Depositing User: Dr. Yetty Hastiana M.Si
Date Deposited: 08 May 2023 12:47
Last Modified: 08 May 2023 12:47
URI: http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/24836

Actions (login required)

View Item View Item

is powered by EPrints 3 which is developed by the School of Electronics and Computer Science at the University of Southampton. More information and software credits.