MUHAMMAD IQBAL, NIM. 502018274 (2022) KEDUDUKAN HUKUM ANAK HASIL INSEMINASI BUATAN (BAYI TABUNG) MENURUT HUKUM ISLAM. Skripsi thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG.
|
Text
502018274_BAB I_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text
502018274_BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (593kB) |
||
Text
502018274_BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (666kB) |
||
Text
502018274_BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (529kB) |
||
Text
502018274_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (469kB) |
||
Text
502018274_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
||
Text
502018274_Cover_sampai_Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
ABSTRAK KEDUDUKAN HUKUM ANAK HASIL INSEMINASI BUATAN (BAYI TABUNG) MENURUT HUKUM ISLAM MUHAMMAD IQBAL Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat dan tugas guna menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar sarjana hukum di fakultas hukum universitas muhammadiyah palembang. Berdasarkan hasil penulisan dapat di simpulkan dari ke dudukan hukum anak yang dilahirkan melalui proses inseminasi buatan yang menggunakan sperma orng lain, maka anak tersebut hanya membuat hubungan keperdataan dengan ibu kandung dan saudara-saudara ibunya. Menurut hukum Islam, stastus anak inseminasi buatan yang berasal dari sperma orang lain atau dari suami yang tidak sah atau bahkan donor dari orang lain termasuk kedalam zina, dan diharamkan dalam Islam. Hak waris dari anak yang dihasilkan dari proses inseminasi buatan yang spermanya berasal dari orang lain memiliki hak waris yang tidak sama seperti anak yang lahir seperti proses biasa alamiah, secara serta merta hak kewarisan yang ada pada anak tersebut hanya warisan dari ibu dan keluarga ibunya. Menurut hukum Islam, anak yang dilahirkan melalui proses inseminasi buatan yang menggunakan sperma dari orang lain dapat dikatakan bukan anak sah dan dengan sendirinya tidak berhak untuk mewarisi warisan dari orang tuanya (pewaris). Namun anak tersebut hanya berhak untuk mendaptakan hak waris dari ibu kandung dan keluarga dari ibu kandungnya tersebut. Kata kunci : Kedudukan Hukum Anak, Inseminasi dan Hukum Islam.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing Skripsi 1 : Drs. Edy Kastro, M.Hum Pembimbing Skripsi 2 : Hj. Susiana Kifli, SH., M.H. |
Uncontrolled Keywords: | Kedudukan Hukum Anak, Inseminasi dan Hukum Islam |
Subjects: | Ilmu Hukum > Hukum Perdata |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum (S1) |
Depositing User: | Mahasiswa Fakultas Hukum |
Date Deposited: | 03 Oct 2022 00:28 |
Last Modified: | 03 Oct 2022 00:28 |
URI: | http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/22808 |
Actions (login required)
View Item |