PERKAWINAN BEDA AGAMA DAN HAK MEWARIS ANAK YANG DILAHIRKAN MENURUT UNDANG-UNDANG PERKAWINAN

SUSANTI, NIM. 502018191 (2022) PERKAWINAN BEDA AGAMA DAN HAK MEWARIS ANAK YANG DILAHIRKAN MENURUT UNDANG-UNDANG PERKAWINAN. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Palembang.

[img]
Preview
Text
502018191_BAB I_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (218kB) | Preview
[img] Text
502018191_BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (98kB)
[img] Text
502018191_BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (58kB)
[img] Text
502018191_BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (8kB)
[img] Text
502018191_DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (16kB)
[img] Text
502018191_LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (205kB)
[img] Text
502018191_COVER_SAMPAI_LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (508kB)

Abstract

Perkawinan beda agama di Indonesia kerap terjadi, dan mungkin akan terus terjadi di dalam masyarakat Indonesia sebagai akibat interaksi social diantara seluruh warga Negara yang pluralis agamnya. Untuk mengetahui dan menjelaskan perkawinan beda agama itu sah menurut Undang-undang Perkawinan, dan juga untuk mengetahui dan memahami hak mewaris anak yang lahir dari perkawinan beda agama. Berdasarkan hasil penelitian dipahami perkawinan beda agama menurut Undang-undang Perkawinan adalah tidak sah, karena semua agama menginginkan umatnya untuk menikah dengan yang seagama. Semua agama mensyaratkan calon suami istri harus satu agama, perkawinan beda agama adalah perkawinan dimana kedua calon suami istri tidak seiman pada saat perkwainan dilangsungkan (Pasal 2 ayat (1) Undang-undang Perkawinan). Hak mewaris anak yang lahir dari perkawinan beda agama adalah karena perkawinan beda agama tidak sah menurut Undang-undang Perkawinan sehingga membawa akibat juga terhadap anak-anak yang dilahirkan. Hal ini membuat anak tersebut tidak mempunyai hubungan hukum dengan ayahnya melainkan hanya dengan ibu dan keluarga ibunya saja dengan demikian sesuai dengan Pasal 100 Kompilasi Hukum Islam dan Pasal 43 ayat (1 ) Undang-undang Perkawinan. Akibat hukumnya juga terkait masalah kewarisan dimana si anak tidak mendapatkan hak mewaris dari ayahnya tetapi hanya dengan ibunya

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : 1. Dr. Nur Husni Emilson, SH., Sp.N., MH 2. Mona Wulandari, SH., MH
Uncontrolled Keywords: Perkawinan beda agama dan hak mewaris anak.
Subjects: Ilmu Hukum > Hukum Perdata
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum (S1)
Depositing User: Mahasiswa Fakultas Hukum
Date Deposited: 30 May 2022 04:25
Last Modified: 30 May 2022 04:25
URI: http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/21145

Actions (login required)

View Item View Item

is powered by EPrints 3 which is developed by the School of Electronics and Computer Science at the University of Southampton. More information and software credits.