HAK ASUH ANAK AKIBAT PERCERAIAN DARI SUAMI ATAU ISTERI KARENA PINDAH AGAMA DALAM PERSEPEKTIF HUKUM ISLAM

AHMAD RIZQI SAFRULLAH, NIM. 502018206 (2022) HAK ASUH ANAK AKIBAT PERCERAIAN DARI SUAMI ATAU ISTERI KARENA PINDAH AGAMA DALAM PERSEPEKTIF HUKUM ISLAM. Skripsi thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG.

[img]
Preview
Text
502018206_BAB I_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
502018206_BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
502018206_BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
502018206_BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
502018206_DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
502018206_LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[img] Text
502018206_Cover_sampai_Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK HAK ASUH ANAK AKIBAT PERCERAIAN DARI SUAMI ATAU ISTERI KARENA PINDAH AGAMA DALAM PERSEPEKTIF HUKUM ISLAM Ahmad Rizqi Safrullah Istilah “perceraian” terdapat dalam pasal 38 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 yang memuat ketentuan fakultatif yang salah satu nya yaitu bahwa perkawinan dapat putus karena perceraian. Jadi istilah “perceraian” secara yuridis berarti putusnya perkawinan, yang mengakibatkan putusnya hubungan sebagai suami istri atau berhenti berlaki bini (suamiistri). Akibat hukum perceraian salah satunya ialah hak asuh pada anak, ketentuan hukum tentang hak asuh anak dalam hukum di Indonesia dapat dilihat dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun1974 Pasal 45 ayat (1) yang menegaskan bahwa kedua orang tua sama-sama memiliki kewajiban dalam memelihara dan mendidik anak-anak mereka sebaik- baiknya. Dalam pasal 105 Kompilasi Hukum Islam menyatakan bahwa pemeliharaan anak yang belum mumayyiz adalah hak ibu. Masalah yang akan dibahas pada skripsi ini adalah bagaimanakah hak asuh anak akibat perceraian karena salah satu pindah agama menurut hukum islam dan bagaimanakah konsep hadhanah dalam persepektif hukum islam. Metode yang digunakan dalam skripsi ini yaitu metode hukum normatif.Sedangkan bahan yang digunakan dalam skripsi ini adalah bahan hukum primer dan juga skunder. Setelah semua data terkumpul,data tersebut di olah dan dianalisa secara kualitatif dan dapat disimpulkan dengan menggunakan logika berfikir induktif ialah penalaran yang berlaku khusus pada masalah yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan Hak Asuh (hadhanah) anak dari Perceraian beda agama atau salah satu pihak orang tua murtad tidak diatur secara pasti oleh hukum di Indonesia, hanya dalam Kompilasi Hukum Islam pada Pasal 105 dalam hal terjadi perceraian, pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 (dua belas) Tahun adalah hak ibunya, sedangkan pemeliharaan anak yang sudah mumayyiz diserahkan kepada anak untuk memilih diantara ayah atau ibunya sebagai pemegang hak pemeliharaan. Jika si ibu terbukti murtad atau memeluk agama lain selain Islam maka akan gugurlah hak asuh ibu terhadap anak tersebut. Kata Kunci: Hak Asuh Anak, Perceraian, BedaAgama

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing Skripsi I : Dra. Hj. Lilies Anisa, SH., MH. Pembimbing Skripsi II : Koesrin Nawawie A., SH.,MH.
Uncontrolled Keywords: Hak Asuh Anak, Perceraian, Beda Agama
Subjects: Ilmu Hukum > Hukum Perdata
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum (S1)
Depositing User: Mahasiswa Fakultas Hukum
Date Deposited: 29 Mar 2022 03:59
Last Modified: 29 Mar 2022 03:59
URI: http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/19896

Actions (login required)

View Item View Item

is powered by EPrints 3 which is developed by the School of Electronics and Computer Science at the University of Southampton. More information and software credits.