BAYU PRATAMA SAPUTRA, NIM. 502016038 (2021) FUNGSI VISUM ET REVERTUM DALAM PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN YANG MENGAIBATKAN HILANGNYA NYAWA SESEORANG. (STUDI KASUS POLRESTABES PALEMBANG). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Palembang.
|
Text
502016038_BAB I_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
502016038_BAB II_SAMPAI_BAB TERAKHIR.pdf Restricted to Repository staff only Download (626kB) |
Abstract
ABSTRAK Adapun yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Apa peran visum et revertum dalam proses penyidikan tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang. 2. Bagaimana kedudukan visum et revertum sebagai alat bukti dalam tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang. Sejalan dengan permasalahan yang dibahas, maka penelitian ini adalah penelitian empiris yang bersifat deskriptif dan tidak bermaksud menguji hipotesa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui : 1. Penelitian kepustakaan (library reseach). Dalam usaha mendapatkan data sekunder dengan cara mengkaji bahan hukum primer berupa peraturan perundang-undangan yang berlaku dan bahan sekunder yang berupa karya-karya ilmiah dari para sarjana yang terdapat dalam literature-literaure, khususnya yang ada relevansinya dengan permasalahan yang dibahas. 2. Penelitian lapangan (field reseach). Untuk memperoleh data primer, dengan caraa melakukan wawancara dengan pihak satreskrim polrestabes palembang. Teknik pengolahan data dilakukan dengan cara data yang terkumpul akan dianalisa secara kualitatif yaitu menganalisa data-data yang bersifat primer dan sekunder sehingga didapatkan jawaban yang berupa kesimpulan dari permaslahan yang diteliti skripsi ini . Berdasarkan pada pembahasan yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikutu : 1. Dalam tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang harus dapat dibuktikan hubungan kematian antara penganiayaan dengan meninggalnya korban. Dalam pembuktian tersebut apabila tidak ada hubungan kausalitas antara penganiayaan dengan kematian korban,makapelaku hanya didakwakan melakukan delik penganiayaan (pasal 351 ayat (1) KUHP. 2. Visum et revertum adalah suatu laporan tertulis yang dibuat oleh dokter atas permintaan tertulis dari pihak yang berwajib mengenai apa yang dilihat/diperiksa berdasarkan keilmuan dan berdasarkan sumpah, untuk kepentingan pengadilan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing 1. Mulyadi Tanzili SH,.MH 2. Mona Wulandari SH,.MH |
Subjects: | Ilmu Hukum > Hukum Pidana |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum (S1) |
Depositing User: | Mahasiswa Fakultas Hukum |
Date Deposited: | 08 Nov 2021 04:24 |
Last Modified: | 08 Nov 2021 04:24 |
URI: | http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/19049 |
Actions (login required)
View Item |