PENGGUNAAN BAHASA DALAM MEDIA SOSIAL INSTAGRAM: SUATU TINJAUAN LINGUISTIK FORENSIK

VIDIA SULANINGSIH, NIM. 312017016 (2021) PENGGUNAAN BAHASA DALAM MEDIA SOSIAL INSTAGRAM: SUATU TINJAUAN LINGUISTIK FORENSIK. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Palembang.

[img]
Preview
Text
312017016_BAB I_ DAFTAR PUSTAKA .pdf

Download (328kB) | Preview
[img] Text
312017016_BAB II_SAMPAI_BAB TERAKHIR.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (838kB)

Abstract

Sulaningsih, Vidia. 2021. Penggunaan Bahasa dalam Media Sosial Instagram: Suatu Tinjauan Linguistik Forensik. Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Sarjana (S1), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Palembang: (I) Dr. Houtman, M.Pd. Pembimbing (II) Supriatini, S.Pd., M.Pd. Kata Kunci: penggunaan bahasa, media sosial, linguistik forensik. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya penggunaan bahasa di media sosial yang sangat modern, beragam, bervariasi dan diantaranya juga ada yang memuat unsur kejahatan berbahasa, seperti pada unggahan komentar warganet yang dapat menimbulkan kesalahpahaman dan kerugian yang berpotensi kegaduhan, keonaran, dan kebencian di mana-mana. Rumusan masalah dalam penelitian yaitu, penggunaan bahasa dalam media sosial instagram yang seperti apa yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan berbahasa kepada HRS. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan bahasa dalam media sosial instagram yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan berbahasa kepada HRS. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 16 November 2020, 18–19 November 2020, dan 21–22 November 2020 sesuai dengan kebutuhan penelitian. Data penelitian berupa ungkapan kebencian tuturan warganet pada komentar yang diambil dari akun media sosial instagram milik artis @nikitamirzanimawardi_17. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode simak dan teknik catat. Metode simak yang digunakan dalam penelitian ini adalah menyimak komentar warganet, setelah menggunakan metode simak peneliti melakukan teknik catat pada ungkapan kebencian yang dilontarkan warganet yang akan dijadikan data. Berdasarkan kajian dalam linguistik forensik ini pendekatan linguistik hanya dibatasi pendekatan secara semantik. Bentuk kejahatan berbahasa dalam penelitian ini akan dianalisis menggunakan ilmu semantik leksikal dan gramatikal untuk mengetahui makna yang jelas dari pernyataan penutur. Kejahatan berbahasa yang dilakukan melalui media sosial telah diatur dalam UU ITE No. 19 Tahun 2016 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat 1 tentang menyebarkan berita bohong dan menyesatkan, Pasal 28 ayat 2 tentang menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan, Pasal 27 ayat 3 tentang penghinaan dan/atau pencemaran nama baik, dan lain sebagainya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 100 data yang diduga sebagai kejahatan berbahasa kepada HRS. Pada 100 data tersebut terdapat enam kategori kejahatan berbahasa yaitu sebagai berikut: (1) data yang dapat dikategorikan sebagai bentuk menghasut, (2) data yang dapat dikategorikan sebagai bentuk penghinaan, (3) data yang dapat dikategorikan sebagai bentuk penistaan, (4) data yang dapat dikategorikan sebagai bentuk pencemaran nama baik, (5) data yang dapat dikategorikan sebagai bentuk berita bohong, (6) data yang dapat dikategorikan sebagai bentuk memprovokasi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing, 1. Dr. Houtman, M.Pd. 2. Supriatini, S.Pd., M.Pd.
Uncontrolled Keywords: penggunaan bahasa, media sosial, linguistik forensik.
Subjects: Bahasa Indonesia > Linguistik
Divisions: Fakultas Ilmu Keguruan Dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa Indonesia (S1)
Depositing User: Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Date Deposited: 30 Aug 2021 05:46
Last Modified: 30 Aug 2021 05:46
URI: http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/17105

Actions (login required)

View Item View Item

is powered by EPrints 3 which is developed by the School of Electronics and Computer Science at the University of Southampton. More information and software credits.